Senin, 03 Oktober 2011

BAGAIMANA MERANGSANG KECERDASAN ANAK..?

Posted On 19.12 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Membentuk anak cerdas bisa dibilang susah-susah gampang, butuh pengorbanan dan kerja keras orang tua. Stimulasi anak sejak dini akan sangat membantu proses tumbuh kembangnya, terutama proses belajarnya kelak di sekolah. Stimulasi apa saja yang bisa membentuk anak cerdas?

Socrates mengatakan bahwa kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh 1 persen kecerdasan dan 99 persen kerja keras. Ketika dilahirkan, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, tergantung dari faktor genetiknya. Namun seiring pertumbuhannya, faktor nutrisi dan lingkungan akan lebih mendominasi ketimbang faktor genetik. Kuncinya adalah stimulasi atau rangsangan.

"Kecerdasan itu butuh rangsangan, dan ketika masih anak-anak rangsangan yang paling baik untuk kecerdasannya adalah melalui bermain dan perhatian," ujar Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ dalam seminar 'Bagaimana Membentuk Seorang Anak yang Sehat, Cerdas dan Berkualitas' yang digelar di Gedung IASTH FKUI. Tjhin mengatakan bahwa kecerdasan seseorang bisa dilihat dari banyaknya cabang-cabang dendrit yang terhubung antar sel-sel otak. Sedangkan jika dilihat dari struktur otak luar, maka semakin banyak lekuk-lekuk pada otak, semakin cerdas seorang anak.

"Tapi yang harus diwaspadai orang tua adalah ketika anak masuk masa remaja karena ketika remaja terjadi peningkatan hormon-hormon yang akan mempengaruhi sistem sarafnya. Jika remaja tidak bisa mengatasi perubahan yang terjadi dalam tubuhnya, maka ia bisa mengalami gangguan saraf dan otak, "jelas Tjhin.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat mendapatkan 1,8 persen dari anak usia sekolah mengalami kesulitan belajar, terutama membaca. Sebanyak 20 persennya disebutkan mengalami defisit neurologis yang bervariasi dari ringan sampai berat. Oleh karena itu, untuk menghindari gangguan fungsi saraf dan mencerdaskan anak, harus diberi rangsangan sejak dini yang disesuaikan dengan umurnya.imuasi

Tjhin pun memberi tips menstimulasi kemampuan otak anak di setiap tahap tumbuh kembangnya.

Usia 0-3 bulan:
  1. Berikan rasa aman dengan pelukan, menggendong, menatap, mengajak tersenyum
  2. Stimulasi pendengaran dengan membunyikan suara
  3. Stimulasi penglihatan dengan menggerakkan benda berwarna mencolok
  4. Stimulasi gerakan motorik dengan menggulingkan badan bayi ke kanan dan kiri, tengkurap, telentang.
Usia 3-6 bulan:
Bermain cilukba, ajarkan melihat wajah bayi di cermin, dirangsang duduk

Usia 6-9 bulan:
Ajarkan panggil nama, salaman, tepuk tangan, baca dongeng, rangsang berdiri


Usia 9-12 bulan:
Mengulang-ulang kata, menyebut mama, papa, kakak, belajar memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelinding bola, latihan berdiri, jalan berpegangan.

Usia 12-16 bulan:
Latihan corat-coret pensil warna, susun balok, puzzle, bermain dengan boneka, jalan mundur, panjat tangga, tendang bola, lepas celana.

Usia 18-24 bulan:
Tunjuk bagian tubuh, sebuut nama binatang atau benda, ajak bicara kegiatan sehari-hari, latihan gambar garis, cuci tangan, melompat, pakai baju dan celana sendiri.

Usia 2-3 tahun:
Menyebut kata sifat, menghitung benda, sikat gigi sendiri, masak-masakan, berdiri satu kak, buang air kecil atau besar sendiri

Usia 3 tahun ke atas:
Persiapan sekolah, memegang pensil dengan baik, berhitung sederhana, mandiri, berbagi dengan teman

"Pastikan anak mendapatkan semua rangsangan itu kalau ingin cerdas. Satu lagi, kalau anak perempuan coba ajarkan balet karena kegiatan sangat bagus dalam menggabungkan semua stimulasi, baik visual, audio, kinestetik dan motorik," ujar Tjhin.

Sumber : paud-naelulmuna.blogspot.com


Tahun 2011 Ditetapkan Sebagai Tahun PAUD

Posted On 18.45 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

BANDUNG,(PRLM).-Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menetapkan tahun 2011 sebagai tahun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik formal maupun non formal. Kemendiknas membentuk Dirjen PAUD Nonformal dan Informal (NI) dan keberpihakan anggaran yang lebih besar.
"Kemendiknas memandang strategis PAUD baik formal yakni TK/RA maupun non foormal yaitu TPA, TKA, kelompok bermain, atau satuan sejenis. PAUD untuk usia 0-6 tahun merupakan masa keemasan anak," kata Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdauaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar. Biasa (P4TK TK dan PLB). Drs. E. Nurzaman, M.M, M.S-, di ruang kerjanya, jumat (26/8).

Apabila tahun-tahun sebelumnya P4TK TK dan PLB hanya membina para guru TK, maka mulai tahun ini harus membina guru PAUD non formal. "Kalau guru-guru TK sudah memiliki standard maupun sertifikasi gurunya, sedangkan guru PAUD non formal belum ada standardnya sehingga kami sedang berusaha keras mengembangkan PAUD non formal," katanya.

Untuk tahun ini P4TK TK dan PLB menargetkan pembinaan untuk 10.000 guru PAUD formal dan non formal. "Pembinaan berupa workshop untuk seluruh Indonesia dengan dana sharing antara pemerintah dan masyarakat. Sampai saat ini kami sudah dan akan memberikan workshop untuk Banten, Jawa Barat, Sumatera Barat. Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Bali," katanya.

Dengan adanya pembinaan para guru PAUD nonformal diharapkan bisa meningkatkan mutu lembaga pendidikannya. "Kita mafhum dengan guru-guru PAUD non formal belum semuanya berlatar belakang guru malah lebih banyak dari tokoh masyarakat atau kaum ibu yang peduli. Tugas kami untuk meningkatkan mutu mereka," katanya.

Sumber : www.pikiran-rakyat.com/


METODE BELAJAR BAGI ANAK USIA DINI

Posted On 18.26 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Walaupun pendidikan berlangsung sepanjang hayat, namun menurut Maria Montessori, enam tahun pertama masa anak sebagai jangka waktu yang paling penting bagi perkembangannya. Tahun prasekolah menjadi masa anak membina kepribadian mereka. Karenanya, setiap usaha yang dirancang untuk mengembangkan minat dan potensi anak harus dilakukan pada masa awal ini untuk membimbing anak menjadi diri mereka dengan segala kelebihannya. Orangtua dan pendidik harus dapat membantu anak menyadari dan merealisasikan potensi anak untuk menimba ilmu pengetahuan, bakat, dan kepribadian yang utuh. 

Acuan memilih metode pengajaran untuk anak usia 0-6 tahun menurut Penasehat Himpunan Tenaga Kependidikan Usia Dini, Dr. Anggani Sudono MA, adalah melibatkan anak dalam kegiatan belajar. Ketika di sekolah anak diajak memilih materi yang ingin dieksplorasi. Dengan begitu anak mendapat inspirasi dan belajar mengambil keputusan sendiri. Terdapat beberapa metode pengajaran yang disesuaikan dengan tahap usia anak: 

Usia 0-3 tahun: anak dapat mengikuti kegiatan di sekolah taman bermain. Apapun metodenya, yang harus diperhatikan ialah hubungan komunikasi guru dengan anak, bagaimana cara guru itu berkomunikasi. Ketika mengajar, sebaiknya guru tidak mendominasi kegiatan anak. 

Usia 5 tahun: berikan kegiatan yang dapat memberi kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaiknya pendidik tidak melulu mencontohkan lalu anak mengikuti. Tapi, biarkan anak mencoba-coba, misal anak menggambar bunga dengan warna hijau, kuning atau biru. Pendidik dapat memberikan kosakata baru pada anak dan membiarkan mereka merangkai kalimat. 

Usia 6-12 tahun: perbanyak melatih kemampuan anak bercerita dan mempresentasikan apa yang mereka ketahui. Metode belajar ditekankan pada bagaimana anak berpikir kreatif, misalnya ketika menjelaskan suatu hal atau benda. Salah satunya dengan metode main maping, yaitu membuat jaringan topik. Misal, minta anak menjelaskan konsep meja dan biarkan anak memaparkan satu persatu pengetahuannya tentang meja mulai dari berbagai bentuk, fungsi sampai jumlah penyangganya. 

Proses belajar-mengajar yang baik adalah jika anak berinteraksi dengan pendidik, yaitu orangtua dan guru. Maka pendidik harus pandai menciptakan situasi yang nyaman, membangkitkan semangat belajar, dan anak antusias belajar dengan memberikan metode pengajaran yang tepat. Jika tipe belajar anak lebih aktif melalui alat pendengarannya (auditif ), maka anak diajarkan dengan mendengarkan kaset yang diselingi dengan menunjukkan gambarnya (demonstrasi). dapat juga dengan memutarkan video agar anak dapat melihat (visual) dengan jelas apa yang terjadi. Dengan harapan, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Berikut ini beberapa metode pengajaran yang dapat Anda pilih antara lain : 

Metode Global (Ganze Method)
Anak belajar membuat suatu kesimpulan dengan kalimatnya sendiri. Contohnya, ketika membaca buku, minta anak menceritakan kembali dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga informasi yang anak peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diserap lebih lama. Anak juga terlatih berpikir kreatif dan berinisiatif. 

Metode Percobaan (Experimental method)
Metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan percobaan sendiri. Menurut Maryam, staf pengajar di Sekolah Alam Ciganjur, Jakarta Selatan, terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, anak belajar tentang tanaman pisang, pendidik tak hanya menjelaskan tentang pisang tapi juga mengajak anak ke kebun untuk mengeksplorasi tanaman pisang. Dengan belajar dari alam, anak dapat mengamati sesuatu secara konkret. Kegiatan ini dapat dilakukan mulai umur empat sampai 12 tahun. 

Metode Resitasi (Recitation Method) 
Berdasarkan pengamatan sendiri, minta anak membuat resume. Maryam menambahkan, pada usia 4-12 tahun merupakan masa kritis anak yang selalu menanyakan, Mengapa begini dan begitu?. Misalnya anak bertanya, Mengapa pohon dapat berbuah? Libatkan anak untuk mengamati proses pembiakan lalu minta anak menyimpulkannya sendiri.

Metode Latihan Keterampilan (Drill Method)
Kegiatan yang mewakili metode ini sering Anda lakukan bersama si kecil, yaitu membuat prakarya (artwork). Sekolah Learning Vision menggunakan metode ini untuk mendorong anak belajar menjalani proses ketika membuat patung dari lilin atau karya tiga dimensi lainnya. Selain melatih kemampuan motoriknya, ...


Selasa, 27 September 2011

Trik Membuat Anak Cinta Baca

Posted On 07.00 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

anak suka bacaKOMPAS.com — Menumbuhkan atau mengajak anak untuk gemar membaca memang harus dilakukan sejak dini. Namun, upaya ini terkadang tak mudah. Ibaratnya seperti meminta anak untuk minum obat saat mereka sakit atau mencekokinya dengan jamu pahit.

Penulis buku anak-anak, ilustrator, guru, dan pendiri National Children's Book and Literacy Alliance, Mary Brigid Barred, berbagi sejumlah tips yang mungkin bisa diterapkan terhadap anak Anda. Silakan disimak!

1. Buatlah anak Anda merasakan dengan indra mereka apa yang diceritakan pada buku yang dibaca.
Ajaklah mereka merasakan apa yang diceritakan di buku itu dengan indra mereka sehingga mereka merasa memiliki bagian atau menjadi salah satu tokoh di buku tersebut.

"Sangat mengagumkan ketika sebuah buku menjadi hidup dan dirasakan oleh indra anak-anak. Saya suka membacakan buku karya Robert McCloskey kepada anak-anak TK, dan pertama-tama saya selalu membagikan lemon untuk mereka. Cerita buku ini tentang seorang anak lelaki yang tinggal di sebuah kota kecil di Ohio dan menjadi penyelamat karena harmonikanya. Ada sebuah bagian di mana band kota tersebut siap untuk manggung di acara perayaan, tetapi tiba-tiba mereka diserang oleh si jahat Old Sneep sambil mengisap lemon. Band tersebut mengerut karena takut sehingga tak bisa memainkan alat musik mereka. Pada bagian itu, saya selalu berseru kepada anak-anak, 'Isap lemon kalian sekarang!' Mereka dengan bersemangat mengisap lemon mereka dan merasakan menjadi Old Sneep," kisah Mary.

2. Ajak anak berpikir kritis dengan cara menyenangkan.

Anda tentu ingin anak Anda dapat berpikir kritis. Salah satu guna pendidikan adalah mengasah anak dapat berpikir secara kritis. Dan, tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajak anak berpikir kritis. Begitu pula lewat membaca.

Kita ambil contoh cerita tentang laba-laba sang penyelamat.

Mary mengisahkan, ketika ia bertanya kepada anak-anak umur empat tahun siapakah pahlawan dari cerita tersebut, mereka selalu menjawab dengan semangat, "Laba-laba!" Lalu, Anda dapat melanjutkan dengan, "Laba-laba itu punya kesulitan ketika menjadi penyelamat, kira-kira apa, ya, kesulitannya?"

Kepada anak-anak umur enam tahun, Anda bahkan bisa mengenalkan konflik. Tanyalah kepada mereka, "Apa, ya, yang bakal terjadi jika tidak ada hujan, lalu laba-laba tersebut bisa memanjat dan keluar dari saluran pembuangan tersebut?"

Jika dalam satu cerita tidak ada konflik atau masalah yang harus diselesaikan, tentu cerita itu akan membosankan, bukan? Anda bisa menjelaskan kepada anak Anda siapa tokoh protagonis, tokoh antagonis, konflik, dan resolusi dari cerita tersebut.

Dengan begitu, Anda sudah menunjukkan elemen-elemen sebuah cerita pada anak Anda. Seru, bukan? Jika Anda sudah bosan membacakan cerita ini untuk yang kelima kalinya atau bahkan lebih untuk anak Anda, hal-hal seperti ini akan mengeluarkan Anda dari kebosanan karena Anda tidak menceritakan hal yang itu-itu saja!
3. Tulis buku Anda sendiri.

Untuk anak-anak yang baru mulai membaca, siapkanlah notebook atau scrapbook dengan halaman kosong dan isi buku tersebut dengan kata-kata mereka. Anda bisa mulai dengan keluarga Anda. Siapkan foto ayah dan ibu. Bahkan, Anda bisa meminta si sulung untuk menggambarinya. Siapkan foto kakek, nenek, atau anggota keluarga lain. Anda bisa memcentak cerita tersebut dengan huruf-huruf besar dan tebal.

Dengan cara ini, orangtua juga bisa berkreasi sesuai hal yang disenangi anak. Misalnya anak Anda suka sekali dengan pemadam kebakaran, isi buku kosong tersebut dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan pemadam kebakaran.

Mary mengungkapkan, ia mengenal satu keluarga yang anaknya terobsesi sekali dengan penyedot debu. "Ketika bertemu dengan saya, anak itu bertanya apakah saya punya tabung tegak atau tidak. Ini merupakan pengantar yang hebat untuk menulis. Ketika nanti anak Anda bertambah besar, bahkan mereka bisa 'kecanduan' untuk menulis cerita mereka sendiri," paparnya.

Selamat mengaplikasikan!

Photo:
http://blog.pgpaud.ac.id/model-pembelajaran-di-paud

Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/23/09221223/Trik.Membuat.Anak.Cinta.Baca


Rabu, 21 September 2011

Melatih Otak Anak dengan "Brain Fitness"

Posted On 18.37 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

melatih otaka anakKOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa otak anak bisa dilatih untuk menjadi lebih tajam? Lecturer and Consultant BrainFit Studio Singapura, Regina Chin mengatakan, masih ada harapan untuk membuat kerja otak anak menjadi lebih baik. Salah satunya dengan memahami pentingnya brain fitness serta kognitif profil anak bagi orangtua. Hal itu disampaikannya dalam seminar parenting dan educators workshop "Different Child, Different Brain, Different Needs", di Jakarta, beberapa hari lalu.

Regina menjelaskan, brain fitness adalah kegiatan melatih otak untuk mempunyai kemampuan yang optimal dan menggali semua potensi. Ibarat mendaki sebuah gunung, maka dibutuhkan kemampuan lebih. Sama halnya dengan otak. Banyak sel di dalamnya yang dapat kita latih untuk dapat bekerja lebih cepat dan lebih tajam lagi. Karena pada dasarnya otak kita semua telah siap jika hanya untuk melakukan aktivitas keseharian.

“Jadi sebagai orangtua kita mau memberitahukan bahwa ada harapan, ada cara-cara yang bisa membantu anak-anak menjadi lebih baik sedini mungkin,” kata Regina kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, banyak cara untuk melatih kekuatan otak, dan semua harus disesuaikan dengan kelemahannya. Misalnya anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca atau susah berkomunikasi, maka anak tersebut harus terus berlatih, yaitu latihan penalaran supaya otak anak-anak dapat jauh lebih tajam dan bisa berkomunikasi dengan baik.

“Tetapi jika kelemahannya disebabkan hal lain, misalnya sulit berkonsentrasi atau koordinasinya kurang, tentu ada jenis latihan lain. Intinya adalah brain pilar, visual, audithory, sensor motorik, attention and memory, serta social emotional,” ujarnya.

Selain itu, Regina juga menyinggung soal visual tracking, yaitu kemampuan visual kita untuk melacak tentang apa yang kita lihat. Bukan hanya apa yang ada di depan, tetapi juga di semua sisi yang secara tidak sadar sebenarnya sudah kita lacak dengan cepat. Ia mengungkapkan, setiap orang mempunyai kemampuan melacak yang berbeda-beda, jika kemampuan melacak seorang anak tergolong lambat, maka itu akan berdampak anak tersebut tidak bisa memahami bacaan secara cepat dan atau bahkan anak tersebut menjadi tidak mengerti dengan apa yang dibacanya.

“Misalnya saat kita mengemudikan mobil, kita melihat keadaan dibelakang, di samping dan disitulah kemampuan visual tracking diperlukan. Intinya adalah mengajak anak untuk bekomunikasi sebanyak mungkin. Karena jika kuat di bahasa, terutama mendengar maka itulah kunci keberhasilan akademik anak-anak,” jelasnya.

Photo:
http://paradigmaindonesia.files.wordpress.com/2010/06/baca-di-atap1.jpg

Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/25/08281997/Melatih.Otak.Anak.dengan.Brain.Fitness.


Dokumentasi Saat Banjir Menerpa PAUD Al-Fathonah Tahun 2011

Posted On 08.59 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0115IMG_0120IMG_0116IMG_0117IMG_0118IMG_0119


Banjir Menggenangi Ruang Belajar PAUD Al-Fathonah Segedong

Posted On 08.31 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0120Segedong (20/9)--- Pada hari itu, Selasa pagi, 20 September 2011 cuaca di langit Segedong gelap gulita dipenuhi awan hitam. Gelapnya awan saat itu tidak hanya di wilayah kecamatan segedong, akan tetapi awan hitam itu memenuhi seluruh langit se-kabupaten Pontianak bahkan sampai kota Pontianak.

Seperti biasa, anak-anak PAUD Al-Fathonah berangkat lebih awal dari jam belajar, tentunya mereka berharap agar dapat bermain di halaman sekolah PAUD Al-Fathonah. Disana tersedia beberapa AP luar yang sangat sederhana, seperti ayunan dan jungkat-jungkit. Sudah menjadi tradisi, setiap hari mereka bermain bergantian dihalaman tersebut sebelum jam belajar dimulai.

Pagi itu seolah anak-anak tidak perduli dengan cuaca gelap yang sudah memenuhi langit di atas sekolah mereka. Jarum jam baru menunjukkan pukul 06.30, anak-anak sudah riuh bermain bergantian di halaman PAUD tersebut. Tidak lama kemudian, guntur menggelegar yang sesaat kemudian disusul dengan hujan yang sangat lebat bercampur angin.

Anak-anak berlarian meninggalkan permainan mereka. Mereka berlari masuk kedalam kelas. Hujan yang sangat lebat tersebut terus mengguyur sehingga genagan air pun tidak bisa di hindarkan. Sesaat kemudian, halaman PAUD Al-Fathonah tersebut terpenuhi air, bahkan ironisnya air sempat memasuki ruang belajar yang pada akhirnya membasahi karpet dan tikar plastik yang setiap hari menjadi alas belajar bagi anak-anak PAUD tersebut.

Inilah sekelumit kisah nyata yang pernah menerpa pada PAUD Al-fathonah Segedong Kab. Pontianak pada tahun 2011 ini.

PAUD Al-Fathonah adalah salah satu lembaga pendidikan bagi anak-anak bangsa yang tentunya diharapakan nantinya menjadi generasi yang tangguh, yang akan mampu memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa ini. Dengan segala keterbatasan, pengelola dan pendidik PAUD Al-fathonah tetap tegar dalam menjalankan tugas sebagai manah umat dan bangsa.

Pada tahun pembelajaran kedua ini, PAUD Al-Fathonah belum memilki ruang belajar/Gedung sendiri. Ruang belajar yang dipergunakan saat ini adalah masih bersifat hak guna pakai/menyewa. Kondisi ruangan yang sederhana serta bentuk tata ruang yang kurang efektif untuk belajar anak ini harus kami terima apa adanya. Demikian itu disebabkan belum adanya anggaran untuk membangun gedung dan ruang belajar sendiri.

Ironisnya lagi, disaat hujan lebat atau pada musim banjir air pasang, ruang belajar ini tergenang air atau bisa dikatakan kebanjiran. Hal ini mejadi beban pemikiran tersendiri serta keprihatinan bagi pengurus, pengelola serta pendidik PAUD Al-fathonah. Harapan serta cita-cita memiliki ruang belajar tersendiri dan permanen tentunya terus berkecamuk dalam benak pengelola dan pendidik pada PAUD ini. Namun, karena disebabkan keterbatasan dana dan fasilitas, pada akhirnya semua itu hanyalah sebatas harapan.

Akan tetapi satu hal yang ahrus disyukuri adalah, bahwa kondisi yang memprihatinkan serta fasilitas yang sederhana dan apa adanya ini tidak menyurutkan semangan para pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah tersebut. Justru hal ini menjadi pemicu semangat untuk tetap berbuat yang terbaik . Serta, tentunya harapan dan cita – cita memiliki gedung permanen dan mandiri tersebut tidak akan pernah hilang. Demikian itu karena para pengelola dan Pendidik PAUD Al-Fathonah tidak ingin lagi program kegiatan belajar mengajar ini terus diganggu oleh banjir seperti yang terjadi saat ini. (adm).


Senin, 19 September 2011

Halal Bi Halal Murid Paud Al-Fathonah Segedong Bersama Orang Tua, Pengelola Dan Pendidik

Posted On 18.11 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Segedong (19/9) --- Dalam rangka membangun silaturrahmi dan keakraban antara murid, orang tua murid, pengelola dan pendidik pada PAUD Al-fathonah Segedong hari ini dilaksanakan Halal bi halal yang bertempat di Masjid Nurul Iman Segedong.
Materi halal bi halal pada kesempatan itu disampaikan oleh M. Ichsanudin,S.HI yang juga merupakan salah satu pengurus PAUD Al-fathonah tersebut.
Dalam penyampaian materinya, Ichsan mengajak kepada para orang tua untuk bersyukur atas nikmat yang tercurah dan khususnya nikmat diberinya anak. Kita juga harus bersyukur atas karunia kesempatan mendidik dan meyekolahkan anak-anak kita.
Selanjutnya Ichsan mengatakan bahwa dalam hidup ini kita harus menjaga hubungan dengan Allah ( hablumminallah ) serta hubungan dengan manusia ( hablumminnannaas ). Keduanya harus seimbang dalam kehidupan ini.
Dalam masalah hablumminallah kita terkadang melakukan kesalahan/dosa, maka dari itu islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristighfar memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan tersebut. Begitu juga dengan hablumminannas kita juga terkadang terjadi salah faham atau bahkan kesalahan sesama manusia tersebut. Maka dengan kegiatan halal bi halal ini kita bisa saling memaafkan kesalahan sesama manusia tersebut, khususnya keluarga besar PAUD Al-fathonah Segedong ini. Jelas ichsan.
Usai penyampaian hikmah halal bi halal tersebut, acara dilanjutkan dengan rapat orang tua murid bersama pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah Segedong yang dipimpin langsung oleh ibu Sitti Mardiah,S.Sos.I selaku ketua Pengelola PAUD Al-Fathonah Segedong.
Ibu Sitti Mardiah menjelaskan tentang sistem pembelajaran yang diterapkan pada PAUD Al-fathonah. Beliau mengatakan bahwa pada PAUD Al-fathonah diterapkan sistem sentra, yang mana diantaranya adalah sentra Main Peran, Sentra Ibadah, Sentra Balok, Sentra Seni dan Sentra Persiapan. Dalam sistem sentra ini anak-anak diajak bermain sambil belajar. Dengan bermain ini akan membangun imajinasi anak untuk lebih kreatif dan membangun ide. Dengan bermain ini pula, tanpa disadari anak kita sedang belajar dengan suasana senang dan gembira tanpa ada rasa terpaksa atau tertekan, jelas beliau.
Selanjutnya ibu Sitti juga mengingatkan pada orang tua untuk dapat bekerjasama dalam pedidikan anak-anak ini, artinya, setelah anak belajar di sekolah diharapkan pada orang tua juga turut mengontrol anak-anaknya saat dirumah. Demikian itu karena jam belajar disekolah sangatlah sedikit dibandingkan saat dirumah, jelas Sitti. Beliau mengambil contoh, disaat anak diajar berdo’a, maka orang tua juga diharapkan dapat mengingatkan anak-anaknya untuk praktik do’a tersebut dirumah.
Selaku pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah, ibu Sitti mengharapkan kepada orang tua untuk mempercayakan sepenuhnya kepada Pendidik saat jam belajar di sekolah. Tidak seharusnya para ibu selalu mendampingi anak di dalam kelas. Sudah saatnya para ibu mulai melatih kemandirian pada anak-anaknya. Demikian itu diharapkan agar anak-anak kita bermental berani dan mandiri. (Admin).


Dokumentasi Halal Bi Halal 1432 H./2011 M. PAUD Al-Fathonah Segedong

Posted On 18.00 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0089IMG_0090IMG_0091IMG_0093

IMG_0082IMG_0106


Jumat, 17 Juni 2011

Dokumentasi Study Tour PAUD Al-Fathonah Ke Pantai Kijing Tgl. 15 Juni 2011

Posted On 00.58 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0384DSC00284DSC00285DSC00349DSC00379DSC00412DSC00422DSC00435DSC00438DSC00327


Jadwal Kegiatan Study Tour Di Pantai Kijing Tgl. 15 Juni 2011

Posted On 00.12 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

NO
WAKTU
JENIS KEGIATAN
PENAGGUNG JAWAB


1


06.30 – 07.00


Chek Peserta

 
Panitia


2


07.00 – 08.30


Berangkat Ke Tempat Tujuan

 
Panitia


3


08.30 – 09.00


Persiapan Pribadi ( Untuk Lomba-Lomba)

 
Masing-Masing


4


09.00 – 09.30


Lomba Makan Kerupuk ( Anak )

 
Panitia


5


09.30 – 10.00


Lomba Bawa Bola ( Anak dan Wali )

 
Panitia


6


10.00 – 10.30


Lomba Bawa Kelereng ( Anak dan Wali )

 
Panitia


7


10.30 – 13.30


Ishoma dan Permainan Bebas

 
Masing-Masing


8


13.30 – 14.00


Pembagian Hadiah

 
Panitia


9


14.00 – 15.30


Pulaaang / Sayoo Nara...

 
Panitia
1015.30.........Insyaallah sampai Segedong...
Masing-Masing


Kamis, 16 Juni 2011

DENAH TEMPAT DUDUK DALAM BUS

Posted On 23.55 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

STUDY TOUR PAUD "AL-FATHONAH" SEGEDONG

TUJUAN : PANTAI KIJING SEI. KUNYIT PADA HARI RABU, 15 JUNI 2011


 


NAMA DAN NOMOR KURSI
ABSENSI KEBERANGKATAN
ABSENSI KEPULANGAN
1-A = Anggun Putri Lestari + Mamak

1-B = Azkiya Maulidia Ningsih + Mamak
2-A = Irma Sari + Mamak

2-B = Rama + Rafi
3-A = Ibu Umu Kulsum

3-B = Heni Wilyandini
4-A = Ananda Rahma Sagita + Mamak

4-B = Aura Aurelia Carelina + Mamak
5-A = Tari Puspita + Mamak

5-B = Syafaruddin + Kakak
6-A = Lino Maya Lestari

6-B = Mama Lino Maya Lestari
7-A = Aidil Syafa'at + Kakak

7-B = Randi
8-A = Akil Dittiya Fahreza + Mak Utih

8-B = Ka' Nurul
9-A = Abdurrahman Rafif

9-B = Mamak Rafif ( Ka'Darmawati)
10-A = Dihan Febrianti + Mamak

10-B = Nuri Agustin + Mamak
11-A = M. Rafi Eka Cidezi + Mamak

11-B = Bapak Rafi
12-A = Luluk

12-B = Wanti + Mamak

12-C = Hanif + Umi Sitti Mardiah

12-D = Zulfa + Nenek

12-E = Aisyah Isti'azah + Mamak


Paud Al-Fathonah Segedong Adakan Study Tour Ke Pantai Kijing

Posted On 23.31 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Segedong (16/6)--- Belajar dengan alam, barang kali kalimat ini lebih cocok untuk anak – anak usia dini. Pada PAUD Al-Fathonah segedong yang mana sistem Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan sistem sentra, pada akhir tahun pembelajaran 2010/2011 ini melaksanakan study tour atau bisa disebut belajar dengan alam karena memang salah satu cabang sentra pada PAUD Al-Fathonah adalah Sentra Alam.

Tahun ini memang merupakan tahun pembelajaran perdana, namun demikian PAUD Al-Fathonah tidak ingin ketinggalan langkah dan tetap berkeinginan memberikan pelayanan dan perhatian serta kesan terindah bagi anak didiknya.

Pada tahun pembelajaran pertama ini PAUD Al-Fathonah sudah meluluskan 8 anak didik yang akan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar (SD). Maka untuk memberikan kesan dan kenangan bagi anak-anak yang akan lulus serta membangun semangat belajar bagi anak yang masih harus belajar di PAUD, dilaksanakanlah study tour ke Pantai Wisata Kijing Sei. Kunyit.

Wisata Panorama Indah Pantai Kijing yang beralamat di jalan raya jurusan Pontianak – Singkawang tepatnya di kecamatan Sei. Kunyit adalah salah satu tempat wisata di Kalimantan Barat. Pasir putih yang terhampar dengan deru ombak lautan yang diterpa angin yang tidak begitu besar menambah indahnya tepian pantai tersebut. Ditambahlagi dengan pandangan hamparan bebukitan Pulau Temajok .

Pantai Kijing telah menjadi obyek wisata di Kabupaten Pontianak  sejak lama.Pantai yang penuh dengan tanaman pohon kelapa dan pasir putih yang landai sehingga banyak menarik perhatian wisatawan. Jarak tempuh 93 Km dari Kota Pontianak  sehingga kawasan ini ramai dikunjungi saat hari libur.

Pantai Kijing merupakan pantai yang indah, terletak 18 kilometer dari kota Mempawah. Di pantai ini tersedia fasilitas seperti kantin, musholla, vihara, taman dan panggung pertunjukan. Lokasi pantai Kijing dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Di Pantai Kijing inilah anak-anak PAUD Al-Fathonah Segedong berwisata.

Tepat pukul 08.45 pagi itu bus yang mengantar anak-anak PAUD Al-Fathonah tiba di Pantai Kijing Sei. Kunyit. Setelah beristirahat sejenak dan bersantai, Pengelola dan Guru PAUD Al-Fathonah mempersiapkan kegiatan lomba untuk mengisi selingan dalam program wisata tersebut.

Diantara lomba-lomba yang diselenggarakan di Pantai Kijing tersebut adalah antara lain; Lomba makan kerupuk untuk anak-anak, Lomba Membawa Bola di Kening antara anak dan ibunya, serta lomba membawa kelereng bekerja sama antara anak dan ibunya juga.

Ketiga kegiatan tersebut cukup menambah semarak program wisata/study tour tersebut. Dengan semangat dan antusias tinggi, anak-anak juga ibu-ibunya ikut berpartisipasi dalam kegiatan lomba itu. Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan tersebut adalah membangun kebersamaan serta kedekatan antara orang tua dan anaknya.

Usai lomba dan pembagian hadiah serta sudah istirahat dan beristirahat, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. setelah berfoto bersama, bus yang mengantar anak PAUD tersebut juga sudah siap menunggu untuk mengantarkan kembali anak-anak beserta ibu tersebut kembali ke Segedong. Diawali dengan do'a naik kendaraan, dengan penuh suasana riang dan gembira, anak-anak pun sayoonara pulang meninggalkan pantai kijing dan kembali ke Segedong. (sans).


Jumat, 03 Juni 2011

Sambutan Pengelola PAUD Al-Fathonah Segedong Dalam Memperingati Hari KARTINI, 21 April 2011

Posted On 07.51 by Paud Al-Fathonah 0 komentar


Yang terhormat ketua POM....
Yang terhormat ibu-ibu wali murid...
Yang terhormat ibu guru paud...
Serta anak-anak PAUD Al-Fathonah yang tercinta....

Alhamdulillah...
Pada pagi yang cerah ini kita bisa berkumpul dalam rangka memperingati hari KARTINI...
Peringatan hari KARTINI ini merupakan realisasi dari program PAUD Al-Fathonah. Dengan peringatan hari Kartini ini kita harapkan semoga anak-anak kita dapat mengambil pelajaran dan teladan dari seorang sosok wanita mulia pahlawan Indonesia dialah Ibu Kita Kartini.

Raden Ajeng Kartini yang terlahir di kota Rembang Jawa Tengah adalah salah satu pahlawan nasional yang telah menorehkan sejarah besar. Beliau telah mampu mengangkat harkat dan martabat wanita Inonesia. Beliau pelopor pendidikan bagi wanita Indonesia, dimana pada saat itu wanita Indonesia selalu di nomor duakan dalam masalah pendidikan. Wanita kala itu hanya diberi beban urusan rumah tangga dan tidak perlu belajar. Demikian itu karena wanita dianggap tidak kreatif dan tidak mampu memberikan kontribusi yang baik buat bangsa Indonesia.

Melihat hal ini, Raden Ajeng Kartini merasa terpanggil untuk membuka mata hati bengsa Indonesia dengan mendirikan sekolah sederhana khusus untuk para wanita kala itu. Perjuangan itu tidak mudah, disana-sini beliau mendapatkan rintangan dan halangan bahkan kecaman. Namun hal itu tidak menyurutkan niat beliau untuk tetap memperjuangkan pendidikan untuk wanita Indonesia. Dan perjuangan itu tidaklah sia-sia, terbukti dengan kondisi saat ini, wanita dan laki-laki sudah diberikan hak yang sama dalam masalah pendidikan, bahkan sudah banyak terbukti bahwa prestasi para wanita Indonesia banyak yang melebihi laki-laki. Semua ini adalah berkat perjuangan Ibu Kita KARTINI.

Ibu-ibu wali murid yang kami hormati...
Pada hari ini kita mengenalkan kepada anak-anak kita tentang sosok wanita mulia itu. Mereka harus mengenal dan memahami sejarah besar yang telah ditorehkan oleh Ibu Kita Kartini. Kita berharap, agar dengan peringatan ini anak-anak kita bisa mengambil pelajaran terbaik dan dapat memberikan motifasi tersendiri bagi mereka untuk tetap semangat belajar.

Kegiatan ini sudah kita laksanakan sejak kemarin, mulai dari kirap dengan pakaian kebaya dan adat, peragaan busana serta penampilan-penampilan seperti hari ini. Hal ini bertujuan untuk membangun mental dan rasa percaya diri pada anak-anak kita. Dengan beberapa penampilan yang telah diperagakan oleh anak-anak kita ini semoga menumbuhkan semangat dan keyakinan pada diri mereka bahwa mereka adalah anak-anak yang hebat dan mampu berkreasi. Semoga rasa percaya diri ini nanti dapat membangun mental baja disaat mereka besar nanti.

Ibu-ibu wali murid yang kami hormati...
Demikian sambutan ini, sekali lagi kami selaku pengelola dan pendidik PAUD Al-fathonah mengharapkan adanya kebaikan yang timbul dengan acara peringatan ini. Semoga kegiatan yang positif ini tidak hanya cukup sampai disini, artinya, semoga pada moment-moment yang lain kita juga dapat melaksnakan kegiatan positif yang mampu membangun mental bagi anak-anak kita.

Kami mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, semoga pengalaman awal ini sebagai pelajaran dan dapat kita tingkatkan dimasa mendatang.


SAMBUTAN PENGELOLA PAUD ”AL-FATHONAH” SEGEDONG DALAM ACARA HALAL BI HALAL 1431 H

Posted On 07.47 by Paud Al-Fathonah 0 komentar


Yang terhormat ketua POM....
Yang terhormat ibu-ibu wali murid...
Yang terhormat ibu guru paud...
Serta anak-anak PAUD Al-Fathonah yang tercinta....

Anak adalah anugerah Allah SWT, tempat kita meneruskan cita-cita dan garis keturunan. Anak juga merupakan amanah, titipan harta yang paling berharga yang harus dijaga, dirawat dan dididik agar menjadi penyejuk hati. Kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang taqwa, cerdas dan terampil sesuai dengan slogan pendidikan di negeri kita.

Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.

Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Al-Fathonah Segedong adalah salah satu wadah bermain dan belajar bagi anak-anak kita. PAUD Al-Fathonah siap membantu para orang tua untuk menyelamatkan “Usia Emas” putra putrinya.

Perencanaan pembelajaran pada program PAUD Al-Fathonah Segedong sudah disusun dengan matang untuk memberikan arah yang tepat dalam proses pembelajarannya dengan mempertimbangkan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.

Saat ini PAUD Al-Fathonah sedang mulai melangkah, Bapak ibu tidak usah terburu-buru menuntut hasil. Kita baru berjalan kurang lebih 2 bulan setengah. Kami tetap memikirkan keberhasilan untuk putra-putri bapak dan ibu. Segalanya sudah kami perhitungkan dan rencanakan sesuai dengan kondisi psikologis anak.

Yang jelas, kami mohon dukungan dari bapak ibu sekalian serta utamanya do’a. Yang jelas kami sudah punya kurikulum yang sudah disusun dan disesuaikan dengan kondisi murid. Selain mengajar umum, seperti menulis, menghitung dan mengenal hurup latin,  Insyaallah kami juga merencanakan untuk menyampaikan pelajaran IQRA’. Tapi sekali-lagi itu kami sesuikan dengan kondisi psikologis anak dan kurikulum serta rencana yang matang. Sekali lagi do’anya.

B.    VISI DAN MISI

Visi
Mendidik serta membantu anak untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas sejak dini melalui program bermain sambil belajar.

Misi
1.      Menciptakan generasi yang tangguh, beriman, berakhlak, terampil serta mandiri
2.      Memberikan pembelajaran yang berpusat pada anak agar terbentuknya potensi diri
3.      Melaksanakan kerjasama dengan pihak orang tua dan lembaga lainnya
4.      Memberikan layanan pengasuhan, perawatan dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan anak.

C.    TUJUAN

Adapun tujuan PAUD Al- Fathonah adalah :
1.      Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan hidup yang mana anak nantinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.      Membantu orang tua/pendidik untuk mampu mengasuh anaknya sendiri
3.      Memudahkan pada pembimbing/pengasuh untuk membimbing anak didiknya ke arah yang diidamkan orang tuanya  juga yang diidhoi Allah SWT.

D.    POM (Persatuan Orang Tua Murid)
Pada awal bulan Romadhon lalu, kita sudah membentuk POM ( Persatuan Orang Tua Murid). Kami tidak punya niat apa-apa, akan tetapi tujuan kami adalah membangun kebersamaan mempermudah koordinasi. Yang ikut belajar ini putra putri kita, kalo kita tidak bersatu dan kompak, maka hal itu akan menghambat pencapaian program yang kita rencanakan. Maka dari itu kami mohon dukungannya.

Selanjutnya, insyaallah rencana terbaru adalah probram BELAJAR MENABUNG. Kita mendidik anak-anak kita menabung. Uang yang ditabung akan aman disekolah, sebab insyaallah akan dititipkan di BRI. Keungan akan transparan, sebab buku tabungan sudah kami cetak.

Sekian sambutan kami. Kurang lebihnya mohon maaf....................


Rabu, 01 Juni 2011

Menag: Edukasi Dini Bangun Akhlak Bangsa

Posted On 19.16 by Paud Al-Fathonah 0 komentar


Jakarta (Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengingatkan masyarakat tentang urgensi edukasi (pendidikan), terutama pada usia dini. Karena, saat itulah benih-benih potensi generasi bangsa dibangun dan ditumbuhkembangkan.
"Pendidikan sangat penting bukan hanya untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) saja. Tetapi, yang sangat urgen adalah bagaimana menanamkan pendidikan moral atau akhlak al-karimah sejak belia," ujar Menag yang didampingi Irjen Kementerian Agama (Kemenag) Dr Suparta, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Ny Ita Bahrul Hayat, saat membuka Gelar Ajang Kreativitas Raudatul Athfal (RA) se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), di Jakarta, Selasa (31/5).
Dalam kesempatan tersebut, hadir antara lain, Dirjen Pendidikan Islam Prof M Ali, Direktur Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Ace Syaifuddin, Kasubdit Kesiswaan Dr Sastra Juanda, dan Kasubbag TU Madrasah Aceng Abdul Azis.
Karena itu, Menag meminta Direktorat Mapenda Kemenag terus mengembangkan sistem pendidikan yang bisa memacu kemajuan anak-anak usia dini. Menag pun mendukung rencana Direktorat Mapenda meningkatkan kompetisi antar-RA dari Jabodetabek, ke level Pulau Jawa, hingga nasional.
Selain itu, Menag juga mengusulkan agar siswa-siswa RA berprestasi, seperti di bidang keterampilan marching band, ikut andil dalam upacara penurunan bendera pada peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.
"Kita bersyukur program ini turut mendorong kelancaran kampanye Kemenag dalam Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji atau Gemar Mengaji. Karena, dalam kompetisinya banyak melombakan aktivitas bermuatan agama (mengaji)," katanya.
Dana Pembinaan
Sementara itu, Direktur Mapenda Ace Syaifuddin, yang didampingi Kasubdit Kesiswaan Dr Sastra Juanda, dan Kasubbag TU Madrasah Aceng Abdul Azis, mengatakan, Gelar Ajang Kreativitas RA diikuti para utusan siswa RA yang memiliki bakat dan minat di bidangnya se-Jabodetabek.
Menurut Direktur Mapenda, peserta terdiri atas ratusan siswa, pengisi acara, beserta para pendampingnya. "Kegiatan ini melombakan sekitar 18 jenis kompetisi, antara lain azan, hafalan Al-Quran, seni tari kreasi, menyusun puzzle, lari estafet, dan sebagainya. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajaran kepada para peserta didik dalam penyaluran bakat dan minat sesuai perkembangan kemampuan dan psikologisnya," ujar Ace Syaifuddin.
Ace mengatakan, sesuai arahan Menag, pada 2012 pihaknya akan meningkatkan perlombaan ke level regional Pulau Jawa. "Kalau tahun lalu, kita sudah mengadakan ajang kreativitas guru RA yang berhasil menjaring sejumlah guru berprestasi. Tahun ini juga kita akan adakan Kompetisi dan Ekspo Madrasah Nasional (Kemnas) II," ujarnya seraya menyebutkan pihaknya kerap bekerja sama dengan Ikatan Guru Raudatul Athfal (IGRA) dalam pergelaran ajang kreativitas RA.
Di tempat yang sama, Kasubdit Kesiswaan Dr Sastra Juanda, dan Kasubbag TU Madrasah Aceng Abdul Azis, mengatakan, sebagai penunjang prestasi siswa, panitia menyiapkan hadiah berupa dana pembinaan RA. "Yaitu, Rp 50 juta untuk juara umum, dan Rp 40 juta (total Rp 200 juta) untuk juara lima wilayah Jabodetabek," kata Sastra dan Aceng. (SK/yudi)


Minggu, 22 Mei 2011

SISTEM SENTRA DALAM KBM PAUD AL-FATHONAH SEGEDONG

Posted On 15.52 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Foto0036Foto0038Foto0040Foto0042Foto0044Foto0051Foto0056Foto0058Foto0059Foto0065Foto0066Foto0069Foto0072Foto0026Foto0027Foto0028Foto0031Foto0032Foto0034IMG_0071