Segedong (20/9)--- Pada hari itu, Selasa pagi, 20 September 2011 cuaca di langit Segedong gelap gulita dipenuhi awan hitam. Gelapnya awan saat itu tidak hanya di wilayah kecamatan segedong, akan tetapi awan hitam itu memenuhi seluruh langit se-kabupaten Pontianak bahkan sampai kota Pontianak.
Seperti biasa, anak-anak PAUD Al-Fathonah berangkat lebih awal dari jam belajar, tentunya mereka berharap agar dapat bermain di halaman sekolah PAUD Al-Fathonah. Disana tersedia beberapa AP luar yang sangat sederhana, seperti ayunan dan jungkat-jungkit. Sudah menjadi tradisi, setiap hari mereka bermain bergantian dihalaman tersebut sebelum jam belajar dimulai.
Pagi itu seolah anak-anak tidak perduli dengan cuaca gelap yang sudah memenuhi langit di atas sekolah mereka. Jarum jam baru menunjukkan pukul 06.30, anak-anak sudah riuh bermain bergantian di halaman PAUD tersebut. Tidak lama kemudian, guntur menggelegar yang sesaat kemudian disusul dengan hujan yang sangat lebat bercampur angin.
Anak-anak berlarian meninggalkan permainan mereka. Mereka berlari masuk kedalam kelas. Hujan yang sangat lebat tersebut terus mengguyur sehingga genagan air pun tidak bisa di hindarkan. Sesaat kemudian, halaman PAUD Al-Fathonah tersebut terpenuhi air, bahkan ironisnya air sempat memasuki ruang belajar yang pada akhirnya membasahi karpet dan tikar plastik yang setiap hari menjadi alas belajar bagi anak-anak PAUD tersebut.
Inilah sekelumit kisah nyata yang pernah menerpa pada PAUD Al-fathonah Segedong Kab. Pontianak pada tahun 2011 ini.
PAUD Al-Fathonah adalah salah satu lembaga pendidikan bagi anak-anak bangsa yang tentunya diharapakan nantinya menjadi generasi yang tangguh, yang akan mampu memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa ini. Dengan segala keterbatasan, pengelola dan pendidik PAUD Al-fathonah tetap tegar dalam menjalankan tugas sebagai manah umat dan bangsa.
Pada tahun pembelajaran kedua ini, PAUD Al-Fathonah belum memilki ruang belajar/Gedung sendiri. Ruang belajar yang dipergunakan saat ini adalah masih bersifat hak guna pakai/menyewa. Kondisi ruangan yang sederhana serta bentuk tata ruang yang kurang efektif untuk belajar anak ini harus kami terima apa adanya. Demikian itu disebabkan belum adanya anggaran untuk membangun gedung dan ruang belajar sendiri.
Ironisnya lagi, disaat hujan lebat atau pada musim banjir air pasang, ruang belajar ini tergenang air atau bisa dikatakan kebanjiran. Hal ini mejadi beban pemikiran tersendiri serta keprihatinan bagi pengurus, pengelola serta pendidik PAUD Al-fathonah. Harapan serta cita-cita memiliki ruang belajar tersendiri dan permanen tentunya terus berkecamuk dalam benak pengelola dan pendidik pada PAUD ini. Namun, karena disebabkan keterbatasan dana dan fasilitas, pada akhirnya semua itu hanyalah sebatas harapan.
Akan tetapi satu hal yang ahrus disyukuri adalah, bahwa kondisi yang memprihatinkan serta fasilitas yang sederhana dan apa adanya ini tidak menyurutkan semangan para pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah tersebut. Justru hal ini menjadi pemicu semangat untuk tetap berbuat yang terbaik . Serta, tentunya harapan dan cita – cita memiliki gedung permanen dan mandiri tersebut tidak akan pernah hilang. Demikian itu karena para pengelola dan Pendidik PAUD Al-Fathonah tidak ingin lagi program kegiatan belajar mengajar ini terus diganggu oleh banjir seperti yang terjadi saat ini. (adm).
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar