Selasa, 27 September 2011

Trik Membuat Anak Cinta Baca

Posted On 07.00 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

anak suka bacaKOMPAS.com — Menumbuhkan atau mengajak anak untuk gemar membaca memang harus dilakukan sejak dini. Namun, upaya ini terkadang tak mudah. Ibaratnya seperti meminta anak untuk minum obat saat mereka sakit atau mencekokinya dengan jamu pahit.

Penulis buku anak-anak, ilustrator, guru, dan pendiri National Children's Book and Literacy Alliance, Mary Brigid Barred, berbagi sejumlah tips yang mungkin bisa diterapkan terhadap anak Anda. Silakan disimak!

1. Buatlah anak Anda merasakan dengan indra mereka apa yang diceritakan pada buku yang dibaca.
Ajaklah mereka merasakan apa yang diceritakan di buku itu dengan indra mereka sehingga mereka merasa memiliki bagian atau menjadi salah satu tokoh di buku tersebut.

"Sangat mengagumkan ketika sebuah buku menjadi hidup dan dirasakan oleh indra anak-anak. Saya suka membacakan buku karya Robert McCloskey kepada anak-anak TK, dan pertama-tama saya selalu membagikan lemon untuk mereka. Cerita buku ini tentang seorang anak lelaki yang tinggal di sebuah kota kecil di Ohio dan menjadi penyelamat karena harmonikanya. Ada sebuah bagian di mana band kota tersebut siap untuk manggung di acara perayaan, tetapi tiba-tiba mereka diserang oleh si jahat Old Sneep sambil mengisap lemon. Band tersebut mengerut karena takut sehingga tak bisa memainkan alat musik mereka. Pada bagian itu, saya selalu berseru kepada anak-anak, 'Isap lemon kalian sekarang!' Mereka dengan bersemangat mengisap lemon mereka dan merasakan menjadi Old Sneep," kisah Mary.

2. Ajak anak berpikir kritis dengan cara menyenangkan.

Anda tentu ingin anak Anda dapat berpikir kritis. Salah satu guna pendidikan adalah mengasah anak dapat berpikir secara kritis. Dan, tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajak anak berpikir kritis. Begitu pula lewat membaca.

Kita ambil contoh cerita tentang laba-laba sang penyelamat.

Mary mengisahkan, ketika ia bertanya kepada anak-anak umur empat tahun siapakah pahlawan dari cerita tersebut, mereka selalu menjawab dengan semangat, "Laba-laba!" Lalu, Anda dapat melanjutkan dengan, "Laba-laba itu punya kesulitan ketika menjadi penyelamat, kira-kira apa, ya, kesulitannya?"

Kepada anak-anak umur enam tahun, Anda bahkan bisa mengenalkan konflik. Tanyalah kepada mereka, "Apa, ya, yang bakal terjadi jika tidak ada hujan, lalu laba-laba tersebut bisa memanjat dan keluar dari saluran pembuangan tersebut?"

Jika dalam satu cerita tidak ada konflik atau masalah yang harus diselesaikan, tentu cerita itu akan membosankan, bukan? Anda bisa menjelaskan kepada anak Anda siapa tokoh protagonis, tokoh antagonis, konflik, dan resolusi dari cerita tersebut.

Dengan begitu, Anda sudah menunjukkan elemen-elemen sebuah cerita pada anak Anda. Seru, bukan? Jika Anda sudah bosan membacakan cerita ini untuk yang kelima kalinya atau bahkan lebih untuk anak Anda, hal-hal seperti ini akan mengeluarkan Anda dari kebosanan karena Anda tidak menceritakan hal yang itu-itu saja!
3. Tulis buku Anda sendiri.

Untuk anak-anak yang baru mulai membaca, siapkanlah notebook atau scrapbook dengan halaman kosong dan isi buku tersebut dengan kata-kata mereka. Anda bisa mulai dengan keluarga Anda. Siapkan foto ayah dan ibu. Bahkan, Anda bisa meminta si sulung untuk menggambarinya. Siapkan foto kakek, nenek, atau anggota keluarga lain. Anda bisa memcentak cerita tersebut dengan huruf-huruf besar dan tebal.

Dengan cara ini, orangtua juga bisa berkreasi sesuai hal yang disenangi anak. Misalnya anak Anda suka sekali dengan pemadam kebakaran, isi buku kosong tersebut dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan pemadam kebakaran.

Mary mengungkapkan, ia mengenal satu keluarga yang anaknya terobsesi sekali dengan penyedot debu. "Ketika bertemu dengan saya, anak itu bertanya apakah saya punya tabung tegak atau tidak. Ini merupakan pengantar yang hebat untuk menulis. Ketika nanti anak Anda bertambah besar, bahkan mereka bisa 'kecanduan' untuk menulis cerita mereka sendiri," paparnya.

Selamat mengaplikasikan!

Photo:
http://blog.pgpaud.ac.id/model-pembelajaran-di-paud

Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/23/09221223/Trik.Membuat.Anak.Cinta.Baca


Rabu, 21 September 2011

Melatih Otak Anak dengan "Brain Fitness"

Posted On 18.37 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

melatih otaka anakKOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa otak anak bisa dilatih untuk menjadi lebih tajam? Lecturer and Consultant BrainFit Studio Singapura, Regina Chin mengatakan, masih ada harapan untuk membuat kerja otak anak menjadi lebih baik. Salah satunya dengan memahami pentingnya brain fitness serta kognitif profil anak bagi orangtua. Hal itu disampaikannya dalam seminar parenting dan educators workshop "Different Child, Different Brain, Different Needs", di Jakarta, beberapa hari lalu.

Regina menjelaskan, brain fitness adalah kegiatan melatih otak untuk mempunyai kemampuan yang optimal dan menggali semua potensi. Ibarat mendaki sebuah gunung, maka dibutuhkan kemampuan lebih. Sama halnya dengan otak. Banyak sel di dalamnya yang dapat kita latih untuk dapat bekerja lebih cepat dan lebih tajam lagi. Karena pada dasarnya otak kita semua telah siap jika hanya untuk melakukan aktivitas keseharian.

“Jadi sebagai orangtua kita mau memberitahukan bahwa ada harapan, ada cara-cara yang bisa membantu anak-anak menjadi lebih baik sedini mungkin,” kata Regina kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, banyak cara untuk melatih kekuatan otak, dan semua harus disesuaikan dengan kelemahannya. Misalnya anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca atau susah berkomunikasi, maka anak tersebut harus terus berlatih, yaitu latihan penalaran supaya otak anak-anak dapat jauh lebih tajam dan bisa berkomunikasi dengan baik.

“Tetapi jika kelemahannya disebabkan hal lain, misalnya sulit berkonsentrasi atau koordinasinya kurang, tentu ada jenis latihan lain. Intinya adalah brain pilar, visual, audithory, sensor motorik, attention and memory, serta social emotional,” ujarnya.

Selain itu, Regina juga menyinggung soal visual tracking, yaitu kemampuan visual kita untuk melacak tentang apa yang kita lihat. Bukan hanya apa yang ada di depan, tetapi juga di semua sisi yang secara tidak sadar sebenarnya sudah kita lacak dengan cepat. Ia mengungkapkan, setiap orang mempunyai kemampuan melacak yang berbeda-beda, jika kemampuan melacak seorang anak tergolong lambat, maka itu akan berdampak anak tersebut tidak bisa memahami bacaan secara cepat dan atau bahkan anak tersebut menjadi tidak mengerti dengan apa yang dibacanya.

“Misalnya saat kita mengemudikan mobil, kita melihat keadaan dibelakang, di samping dan disitulah kemampuan visual tracking diperlukan. Intinya adalah mengajak anak untuk bekomunikasi sebanyak mungkin. Karena jika kuat di bahasa, terutama mendengar maka itulah kunci keberhasilan akademik anak-anak,” jelasnya.

Photo:
http://paradigmaindonesia.files.wordpress.com/2010/06/baca-di-atap1.jpg

Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/25/08281997/Melatih.Otak.Anak.dengan.Brain.Fitness.


Dokumentasi Saat Banjir Menerpa PAUD Al-Fathonah Tahun 2011

Posted On 08.59 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0115IMG_0120IMG_0116IMG_0117IMG_0118IMG_0119


Banjir Menggenangi Ruang Belajar PAUD Al-Fathonah Segedong

Posted On 08.31 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0120Segedong (20/9)--- Pada hari itu, Selasa pagi, 20 September 2011 cuaca di langit Segedong gelap gulita dipenuhi awan hitam. Gelapnya awan saat itu tidak hanya di wilayah kecamatan segedong, akan tetapi awan hitam itu memenuhi seluruh langit se-kabupaten Pontianak bahkan sampai kota Pontianak.

Seperti biasa, anak-anak PAUD Al-Fathonah berangkat lebih awal dari jam belajar, tentunya mereka berharap agar dapat bermain di halaman sekolah PAUD Al-Fathonah. Disana tersedia beberapa AP luar yang sangat sederhana, seperti ayunan dan jungkat-jungkit. Sudah menjadi tradisi, setiap hari mereka bermain bergantian dihalaman tersebut sebelum jam belajar dimulai.

Pagi itu seolah anak-anak tidak perduli dengan cuaca gelap yang sudah memenuhi langit di atas sekolah mereka. Jarum jam baru menunjukkan pukul 06.30, anak-anak sudah riuh bermain bergantian di halaman PAUD tersebut. Tidak lama kemudian, guntur menggelegar yang sesaat kemudian disusul dengan hujan yang sangat lebat bercampur angin.

Anak-anak berlarian meninggalkan permainan mereka. Mereka berlari masuk kedalam kelas. Hujan yang sangat lebat tersebut terus mengguyur sehingga genagan air pun tidak bisa di hindarkan. Sesaat kemudian, halaman PAUD Al-Fathonah tersebut terpenuhi air, bahkan ironisnya air sempat memasuki ruang belajar yang pada akhirnya membasahi karpet dan tikar plastik yang setiap hari menjadi alas belajar bagi anak-anak PAUD tersebut.

Inilah sekelumit kisah nyata yang pernah menerpa pada PAUD Al-fathonah Segedong Kab. Pontianak pada tahun 2011 ini.

PAUD Al-Fathonah adalah salah satu lembaga pendidikan bagi anak-anak bangsa yang tentunya diharapakan nantinya menjadi generasi yang tangguh, yang akan mampu memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa ini. Dengan segala keterbatasan, pengelola dan pendidik PAUD Al-fathonah tetap tegar dalam menjalankan tugas sebagai manah umat dan bangsa.

Pada tahun pembelajaran kedua ini, PAUD Al-Fathonah belum memilki ruang belajar/Gedung sendiri. Ruang belajar yang dipergunakan saat ini adalah masih bersifat hak guna pakai/menyewa. Kondisi ruangan yang sederhana serta bentuk tata ruang yang kurang efektif untuk belajar anak ini harus kami terima apa adanya. Demikian itu disebabkan belum adanya anggaran untuk membangun gedung dan ruang belajar sendiri.

Ironisnya lagi, disaat hujan lebat atau pada musim banjir air pasang, ruang belajar ini tergenang air atau bisa dikatakan kebanjiran. Hal ini mejadi beban pemikiran tersendiri serta keprihatinan bagi pengurus, pengelola serta pendidik PAUD Al-fathonah. Harapan serta cita-cita memiliki ruang belajar tersendiri dan permanen tentunya terus berkecamuk dalam benak pengelola dan pendidik pada PAUD ini. Namun, karena disebabkan keterbatasan dana dan fasilitas, pada akhirnya semua itu hanyalah sebatas harapan.

Akan tetapi satu hal yang ahrus disyukuri adalah, bahwa kondisi yang memprihatinkan serta fasilitas yang sederhana dan apa adanya ini tidak menyurutkan semangan para pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah tersebut. Justru hal ini menjadi pemicu semangat untuk tetap berbuat yang terbaik . Serta, tentunya harapan dan cita – cita memiliki gedung permanen dan mandiri tersebut tidak akan pernah hilang. Demikian itu karena para pengelola dan Pendidik PAUD Al-Fathonah tidak ingin lagi program kegiatan belajar mengajar ini terus diganggu oleh banjir seperti yang terjadi saat ini. (adm).


Senin, 19 September 2011

Halal Bi Halal Murid Paud Al-Fathonah Segedong Bersama Orang Tua, Pengelola Dan Pendidik

Posted On 18.11 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

Segedong (19/9) --- Dalam rangka membangun silaturrahmi dan keakraban antara murid, orang tua murid, pengelola dan pendidik pada PAUD Al-fathonah Segedong hari ini dilaksanakan Halal bi halal yang bertempat di Masjid Nurul Iman Segedong.
Materi halal bi halal pada kesempatan itu disampaikan oleh M. Ichsanudin,S.HI yang juga merupakan salah satu pengurus PAUD Al-fathonah tersebut.
Dalam penyampaian materinya, Ichsan mengajak kepada para orang tua untuk bersyukur atas nikmat yang tercurah dan khususnya nikmat diberinya anak. Kita juga harus bersyukur atas karunia kesempatan mendidik dan meyekolahkan anak-anak kita.
Selanjutnya Ichsan mengatakan bahwa dalam hidup ini kita harus menjaga hubungan dengan Allah ( hablumminallah ) serta hubungan dengan manusia ( hablumminnannaas ). Keduanya harus seimbang dalam kehidupan ini.
Dalam masalah hablumminallah kita terkadang melakukan kesalahan/dosa, maka dari itu islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristighfar memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan tersebut. Begitu juga dengan hablumminannas kita juga terkadang terjadi salah faham atau bahkan kesalahan sesama manusia tersebut. Maka dengan kegiatan halal bi halal ini kita bisa saling memaafkan kesalahan sesama manusia tersebut, khususnya keluarga besar PAUD Al-fathonah Segedong ini. Jelas ichsan.
Usai penyampaian hikmah halal bi halal tersebut, acara dilanjutkan dengan rapat orang tua murid bersama pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah Segedong yang dipimpin langsung oleh ibu Sitti Mardiah,S.Sos.I selaku ketua Pengelola PAUD Al-Fathonah Segedong.
Ibu Sitti Mardiah menjelaskan tentang sistem pembelajaran yang diterapkan pada PAUD Al-fathonah. Beliau mengatakan bahwa pada PAUD Al-fathonah diterapkan sistem sentra, yang mana diantaranya adalah sentra Main Peran, Sentra Ibadah, Sentra Balok, Sentra Seni dan Sentra Persiapan. Dalam sistem sentra ini anak-anak diajak bermain sambil belajar. Dengan bermain ini akan membangun imajinasi anak untuk lebih kreatif dan membangun ide. Dengan bermain ini pula, tanpa disadari anak kita sedang belajar dengan suasana senang dan gembira tanpa ada rasa terpaksa atau tertekan, jelas beliau.
Selanjutnya ibu Sitti juga mengingatkan pada orang tua untuk dapat bekerjasama dalam pedidikan anak-anak ini, artinya, setelah anak belajar di sekolah diharapkan pada orang tua juga turut mengontrol anak-anaknya saat dirumah. Demikian itu karena jam belajar disekolah sangatlah sedikit dibandingkan saat dirumah, jelas Sitti. Beliau mengambil contoh, disaat anak diajar berdo’a, maka orang tua juga diharapkan dapat mengingatkan anak-anaknya untuk praktik do’a tersebut dirumah.
Selaku pengelola dan pendidik PAUD Al-Fathonah, ibu Sitti mengharapkan kepada orang tua untuk mempercayakan sepenuhnya kepada Pendidik saat jam belajar di sekolah. Tidak seharusnya para ibu selalu mendampingi anak di dalam kelas. Sudah saatnya para ibu mulai melatih kemandirian pada anak-anaknya. Demikian itu diharapkan agar anak-anak kita bermental berani dan mandiri. (Admin).


Dokumentasi Halal Bi Halal 1432 H./2011 M. PAUD Al-Fathonah Segedong

Posted On 18.00 by Paud Al-Fathonah 0 komentar

IMG_0089IMG_0090IMG_0091IMG_0093

IMG_0082IMG_0106